New Post

Rss

30 September 2012
no image

Ketika Cinta Ditolak

TAOOO GAK SEHHH LOOO?! TAO GAK TAO GAK TAO GAK?! *dilempar meja

Ehm... gue mau cerita, malming kemaren gue ngedate loh... dan ngedatenya sama cewek (ini penting). Gue serius! Serius banget gue ngedate!

Yang baca: Terus gue harus bilang WOW?!
Gue: Enggak cukup, elo harus terjun ke jurang juga, okesippp.

Gini gini, ceritanya kemaren gue diajak ngedate sama gebetan gue (hebat kan?). Beneran serius. Gebetan gue ngajak ketemuan. Dia mau ngejelasin semuanya sebelum apa yang gue lakuin ke dia serba terlanjur. *roman-romannya gue mau ditolak

Hmm.. hampir 4 tahun gue berjuang buat dia, tapi semua ditentuin hari Sabtu kemarin. (Cerita perjuangan gue udah gue tulis di buku gue yang tinggal nunggu kepastian terbit)

Mau tau jawaban gebetan gue gak?
29 September 2012
no image

Akibat Revisi Terus

Gagal itu sukses yang tertunda. Kalo gitu, telat lulus adalah wisuda yang tertunda, okesip.

Emang bener, pengalaman orang-orang hebat itu, mereka pasti merasakan gagal (coba tanyain satu-satu deh). Karena orang yang sering gagal, berarti dia sering belajar, kalo sering belajar berarti dia jadi lebih pintar. Hmm... gue memang hebat.

Faktanya, coba bedain antara temen-temen elo yang keseringan revisi sampe muntaber, sama temen elo yang jarang revisi terus bahagia-bahagia kayak artis iklan shampoo. Bedain hasil karya mereka, pasti lebih bagus yang sering revisi.

Makanya, berbahagialah yang sering revisi, berbahagialah yang sering gagal. Karena terus revisi atau terus gagal itu gak penting, yang penting itu mau bangkit di setiap kita revisi en gagal, salamsuper.

Tapi banyak juga, orang yang gagaaalll terusss, kemudian dia gagal mental, pft. Biasanya, mereka itu yang suka bilang begini, "Kalo ada hari esok, kenapa mesti sekarang."

Nah, itu kebiasan yang gak baik Sob, kebiasaan menunda pekerjaan bisa membuat hidup elo serba tertunda. Contohnya begini,
Maba: Telat kuliah. Tingkat 3: Telat praktikum. Matelu: Telat Lulus
Dannn plisss, tolong bedakan antara telat lulus dan gak mau buru-buru. So, ketika ada yang bertanya, "Elo telat lulus ya?", jawablah dengan jawaban, "Sorry, gue cuma gak mau buru-buru."

------

Selama gue bimbingan, revisi selalu menjadi langganan. Kerjaan gue setiap hari, revisiiii terussss... sampe-sampe kegantengan gue memudar (oke ini emang nasib, tidur di rel). Tapi setelahnya, gue bisa melihat draft skripsi gue yang menjadi lebih bagus dari revisi satu ke revisi selanjutnya. KEREN.

Sedangkan temen gue, dia bahagia banget karena mendapat bimbingan yang gak repot. Bahkan saking gak repotnya bimbingannya, sampe skripsinya di-hardcover, temen gue itu cuma direvisi 2 kali. BAHAGIA BANGET DIA.

Sayangnya, pas gue lihat skripsinya, sorry to say, formatnya banyak yang salah, banyak typo, dan pembahasannya juga rada-rada aneh. *pft

Nah, ada lagi temen gue yang satunya, hidupnya sangat menderita karena mendapat bimbingan yang perfectionist. Bahkan karena keseringan revisi, badan dia jadi kurus item gitu. Hal itu jelas karena sering nombokin duit ngeprint dari duit makannya, hina sekali, truestory.

Serius gue enggak boong kalo badannya jadi kurus item begitu, tapiii... skripsinya jadi gendut alias tebel banget. Emang bener, makin tebel skripsinya, makin tipis dompetnya.

Gue kembali berpikir tentang skripsi temen gue yang tebel. Gue selalu beranggapan bahwa skripsi yang tebel pasti lebih berkualitas. Setelah gue lihat sendiri, ternyata dia ngeprint pake kertas karton. --" *pantes tebel

------

Tapi emang bener sih, kuantitas revisi bisa menentukan kualitas skripsi.

Hmm.. gue cuma mau berpesan, jangan terlalu galau karena banyak revisian, revisian itu tanda proses perbaikan, dan proses perbaikan menunjukkan pembimbing yang perhatian. Berterima kasih dan bersyukurlah, salamsuper.
Hidup ini penuh revisi, dude.
[end]
26 September 2012
Kalo Dosen Punya Twitter

Kalo Dosen Punya Twitter

Buahahahaha, oke geje. Gak nyangka gue pernah bikin riset beginian, sungguh sangat niat sodara-sodara. Oke deh, walaupun repost, banyak juga yang belom baca kayaknya, terutama dosen. Gimana jadinya kalo dosen punya twitter? Gimana respon mahasiswa dan matelu? Check this out!

Latar Belakang
Dewasa ini, social media kian berkembang pesat. Teknologi tersebut lazim digunakan mahasiswa untuk meningkatkan efektifitas berkomunikasi, salah satu social media yang marak digunakan adalah twitter.

Tujuan
Mengetahui respon mahasiswa terhadap dosen yang memiliki twitter account dan nge-follow mahasiswanya.

Metode
Sampel acak-acakan banget (very random sampling)

Sarana
Polling pertanyaan via twitter. Pertanyaan polling disajikan pada Gambar 1 di bawah ini:


24 September 2012
no image

Catatan Sebelum Tidur

Kesuksesan di hari tua adalah kesuksesan yg dibangun saat muda. Sering kali kita menyerah karena kehidupan yang susah, tapi... hidup bersama hal-hal mudah, tidak akan membuat kita banyak berubah.

Keberuntungan hidup hanya berlaku kepada mereka yang konsisten pada kebaikan, yaitu mereka-mereka yang mengutamakan nasihat baik, selalu positif terhadap masa depan, dan selalu melibatkan Tuhan serta orang tua dalam setiap keputusan.

Ingatlah, banyak orang yang hari tuanya bahagia, tapi... banyak pula yang hari tuanya menyesal menderita, karena ketika muda mereka mengabaikan nasihat-nasihat baik.

*Catatan sebelum tidur
23 September 2012
Lowongan Kerja

Lowongan Kerja

Urgently required :: SANGAT DIBUTUHKAN!


Hanya untuk Anda yang berminat mengisi posisi sebagai 
President Director (PSD) 
pada perusahaan 

PT. Mandiri A.J.A., tbk.

Berikut kriteria yang dibutuhkan:
  1. TIDAK diharuskan memiliki IPK tertentu 
  2. TIDAK ada batas usia tertentu 
  3. TIDAK diharuskan memiliki pengalaman bekerja tertentu 
  4. Mau belajar dan berkemauan keras 
  5. Mampu bekerja dibawah tekanan 
  6. Berpengalaman dalam organisasi sangat diutamakan 
  7. Cakap bekerja sendiri dan teamwork 
  8. Memiliki keterampilan komunikasi yang baik 
  9. Mempunyai jiwa leadership 
  10. Inisiative dan self motivate 
Jika Anda memiliki kriteria di atas, berikut beberapa fasilitas yang kami sediakan:
  1. Ruang kantor sendiri 
  2. Ruang produksi sendiri 
  3. Ruang operasional sendiri 
  4. Manajer sendiri 
  5. Karyawan sendiri 
  6. Digaji sendiri 
  7. Transportasi sendiri 
  8. Bonus sendiri 
  9. Pokoknya semuanya urus sendiri 
Kirimkan lamaran lengkap dan CV disertakan pas foto ke alamat rumah sendiri

LAH? INI MAH BIKIN KERJA SENDIRI? EMANG! Wirausaha Sob! Hahahahaha *dikeplak

[end]
16 September 2012
Kuliah Berencana, IPK 2 LEBIH BAIK

Kuliah Berencana, IPK 2 LEBIH BAIK

Imbauan kepada seluruh mahasiswa. Mari merencanakan masa depan lebih baik dengan mendukung dan menggalakkan program Kuliah Berencana (KB). Hindari kelulusan dini, ipeka 2 lebih baik. (Okesippp)

KB. Sumber gambar: @skripsit
Terinspirasi dari iklan KB yang merajalela entah di TV, billboard, bahkan stiker di kaca WC, entah kenapa jiwa kreatifitas dan imajinasi gue muncul untuk menciptakan logo KB ini. Semuanya karena gue memperhatikan nasib mahasiswa-mahasiswa yang menderita karena kuliahnya, okesippp.

Eh eh... gue ngebikin logo KB ini penuh dengan filosofi dan motivasi, gak maen-maen neh! (Ceritanya serius)

Ada makna tersirat dari logo KB ini, begini artinya:

15 September 2012
Tentang Omen

Tentang Omen

"Kapan lulus? Lama amat."
"Terus... masalah buat loe?!"

Omen lagi nungging. Sumber: gak tau

Sering kali gue berdoa, "Ya Tuhan, jauhkahlah aku dari pertanyaan 'Kapan lulus?'", dan doa gue dikabulin, cuma sekarang orang-orang ngeganti pertanyaan jadi, "Kapan wisuda?" (Kemudian gue salto ke jurang)

Belum lagi, follower juga suka iseng nanyain kapan gue lulus, atau minta pendapat mana yang lebih bagus, "lulus tepat waktu atau lulus pada waktu yang tepat". Jawaban gue cuma satu, gak ada yang lain, yaitu "Luluslah di suatu hari.", okesippp *ngeles ninja.

Hmmm... pesen gue, catet nih ya, lulus itu udah jadi kepastian, tinggal usaha sama doanya aja deh. Terus... terus... kenapa kita mesti galau? Galau tuh kalo kita gak mau usaha atau berdoa lagi cuy, okesippp.

Halah... kok gue jadi sok alim gini. 

Any way, kemaren gue ngobrol sama Omen (@ositmen), berkat ngobrol sama dia, gue jadi bisa lebih bijaksana menghadapi masalah gitu, dan lewat tulisan ini, izinkan gue nyeritain sedikit tentang dia. Omen, sahabat gue.

Dahulu kala, ke-empat negara hidup dengan damai, tapi semua berakhir ketika negara api menyerang...

Oke abaikan, maksud ceritanya gini...

Omen, dia itu strugle banget hidupnya, udah gak ganteng, miskin, telat lulus, ipeka nungging, jomblo lagi, hina... hina banget... ckckckckck. Tapiii... dari semua hal itu, dia punya satu kelebihan, yaitu banyak kekurangan. (Kemudian gue dikejar Omen pake golok)

Hosh... hosh... hosh... Oke oke lanjut. Setelah gue kena bacok, Omen nasihatin dengan kata-kata mutiaranya, "Biarlah gue gak tampan, tapi gue akan mapan. Biarlah gue miskin dan gak kaya, tapi gue yakin ini cuma sementara." (So sweet, peluk peluk peluk, terus gue dibacok lagi)

Hmmm... bener juga kata Omen, banyak gagal itu gak penting, yang penting adalah selalu bangkit di setiap kita gagal. Termasuk juga soal lulus atau wisuda, telat lulus itu gak penting, yang penting adalah bisa lulus di suatu hari (emang agak hambar sih).

Hmmm, hmmm... Omen emang bijak. *sungkem

Omen ngelanjutin, kalo kuliah emang bener ngajarin kita biar pinter, tapi lingkungan dan keadaan mengajarkan kita biar jadi orang yang bener, makanya bergaullah di tempat yang possitive. Kayak pribahasa lama deh, "berteman dengan penjual parfum, maka kita akan ketularan wanginya." (Kemudian gue nyari temen ninja, biar jago ngeles, okegaring)

Okelah si Omen nih, dia udah jadi wirausaha sekarang, walau baru beberapa bulan. Katanya sih masih banyak nombok, tapi aku yakin, Omen mampu menyelamatkan dunia... *jeng jeng jeng (Opening Avatar Omen)

*ayo dukung Omen, follow twitter-nya @ositmen, tweet-nya inspiratif buat bisnis skala mahasiswa, ini bukan promo, cuma rekomendasi :)

6 September 2012
no image

Nilai Mutu dan Vitamin

Pernah dapet nilai A, B, C, D, dan E selama kuliah? Coba tanya ke ahli gizi, pasti elo adalah mahasiswa sehat karena gak kekurangan vitamin. Atas petunjuk ahli gizi itulah, gue mencoba melakukan risetngesot ke beberapa mahasiswa yang sering dapet nilai A, B, C, D, dan atau E. Berikut hasilnya,

A (Mencegah penyakit mata)
Mahasiswa yang kekurangan nilai A biasanya mahasiswa yang penglihatannya keganggu. Imbasnya kalo ujian, mereka suka salah ngeliat soal. Makanya, jangan salahin kalo ada mahasiswa yang kekurangan nilai A, mungkin dia gak bisa baca soal. *dikeplak

Sedangkan mahasiswa yang kelebihan nilai A malah jadinya berisiko keracunan. Makanya kalo ujian, mereka keliatan kayak anak keracunan gitu, sendiriiaaaannn terus, kalo ditanya jawaban, mereka tiba-tiba jadi budheg. Hmmm... kadang gue juga curiga sama mahasiswa yang suka dapet A, mungkin mata jelinya dipake buat ngeliat jawaban temennya, hmmm... hmmm..., curiga.

Saran gue, sebaiknya nilai A gak perlu banyak-banyak tapi jangan juga terlalu sedikit. Hmmm... masih curiga.

Copyright © 2012 Sam & Catatan Akhir Kuliah-nya All Right Reserved