16 Juli 2014

Konspirasi Ospek

Gue pernah baca sebuah hipotesa populer dari sebuah literature psikologi, kalimatnya begini, "Ketika kita memikirkan si dia terus, maka kemungkinan besar si dia lagi mikirin kita juga."

Kamu percaya gak? Kalo kamu percaya, pasti kamu lagi banyak ngarep, hina sekali.

Gue curiga, jangan-jangan psikolog ini -nggak lain dan nggak bukan- hanyalah seorang jomblo yang sangat ngenes. Ckckck. Kesian dia. Tapi kalo hipotesa di atas ternyata ada benernya juga, duh Melody, maaf ya ngebuat kamu mikirin aku terus.

...
...

Muntahnya udah?

O..oke oke, ngomong-ngomong soal Melody, gue jadi inget ospek (emang nggak nyambung).

Sekarang-sekarang ini lagi musimnya ospek ya? Ckckck, masih ada aja ya yang begituan. Gue pernah ngobrol tentang asal usul ospek sama mbah gue,
"Mbah, tau gak siapa yang pertama kali ngelakuin ospek?" 
"Sam, sebenernya dulu itu ospek nggak ada, tapi... "
"Ya?" 
"Semua berakhir ketika negara api menyerang."
"..."
Mbah gue ini emang sangat terobsesi sama Avatar Aang, kesian dia, dulu nggak punya TV soalnya. Hmm.. abaikan mbah gue. Kembali ke topik. *topik mana topik


Ospek,
Kalo panitia yang bilang, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan kampus ke mahasiswa baru (maba). Tapi menurut peserta, ospek ini lebih mirip kayak casting masal untuk model iklan produk kecantikan wajah, tentunya untuk peran sebagai jerawat.

Ada beberapa efek negatif dari ospek (yang kebanyakan dilakuin saat-saat ini),

Ospek,
Di sisi institusi, mereka berharap sejak dini akan tumbuh rasa cinta maba kepada kampus, salah kaprah, malah yang tertanam dalam diri mereka adalah api kebencian, alah.

Banyak modus yang tercipta dalam praktek ospek di mahasiswa, selain makin kentalnya suhu senioritas, dampak buruk dari ospek yang lainnya adalah siklus setan praktek balas dendam.

Biasanya, maba yang udah ke-bully abis-abisan di ospek, karena nggak punya nyali ngebales ke senior, maka dia cenderung akan melampiaskan kebenciannya kepada maba-maba selanjutnya. Begitu terus sampe kiamat.

Hmm.. mungkin ini sebab kenapa Indonesia susah maju, karena yang muda nggak boleh bicara, kalo bicara nanti bisa celaka, uhuk.

----

Hari itu hari Sabtu, gue lagi di kosan sambil ngutak-ngatik secarik kertas yang berisi tulisan tugas-tugas ospek yang hari Senin harus disiapin,
"Ini maksudnya apa ya? Clark Kent warna coklat?", tanya gue ke salah satu temen di kosan.
"Duh apa ya? Gue juga gak tau."
"Ah payah lo. Hmm.. apa ya.", otak jenius gue mulai berspekulasi.
Hari Senin saat ospek berlangsung,
Singkat cerita, saat itu sedang istirahat setelah peserta ospek disuruh lari keliling kampus. Kalo kata panitia, kegiatan ini bertujuan agar maba bisa mengenal kampusnya jauh lebih dalam, tapi bagi peserta -kegiatan ini lebih mirip kayak carnaval makhluk-makhluk dunia lain,
"Ayo sekarang waktunya istirahat. Keluarin Clark Kent kalian, silakan dimakan!"
"Hah?! Dimakan?!", gue dalem hati, mulai merasa ada yang nggak beres. 
Gue celingak celinguk ngeliat temen-temen yang lain pada ngeluarin sesuatu, sedangkan 'Clark Kent' yang gue bawa, nggak gue keluarin karena...
"..."
Ya, gue salah mengintrepretasikan maksud dari tulisan yang ada di kertas tugas. Sorry, bukan karena gue nggak paham sama maksud dari tugas itu, tapi ini karena imajinasi gue yang sangat tinggi.

Terang aja, ketika temen-temen pada ngeluarin sebuah batangan berwarna merah dengan gambar Supermen di dalamnya, dengan tampang jenius, gue melihat sebuah celana dalam berwarna coklat di tas gue dengan merk 'Clark Kent' sambil berteriak dalam hati,
"Bangke, ternyata wafer! Gue malah bawa sempak!"
"..."
"Heh kamu?! Mana Clark Kent kamu?!", teriak kakak tatib (semacam panitia ospek yang kerjaannya ngatur tata tertib, tapi bagi gue, mereka lebih mirip kayak hansip yang gagal.)
"..."
"Loh buruan keluarin!"
"A..anu Kak, saya lupa bawa.", jawab gue, nyari aman.
"PUSH UP!", dia teriak pake Toa.
"Ba..baik kak.", gue pun push up dengan 2 jari dan kaki di atas, gue emang jago kungfu, oke becanda.
Hari itu, gue lebih rela disuruh push-up daripada nanti malah jadi world wide trending topic gara-gara bawa-bawa sempak saat ospek. "Sial!"

Gue juga bingung, kenapa gue bisa mikir Clark Kent itu adalah sebuah celana dalem, dan kenapa gue nggak kepikiran kalo benda itu adalah wafer supermen?! Ckckck. 

Hal ini jelas gara-gara pikiran mesum gue belanja di hari Minggu.

Ketika gue pergi ke pasar kaget, gue ngeliat abang-abang lagi jualan celana dalem bermerk 'Clark Kent' (nggak aneh kenapa supermen identik dengan sempak). Karena saat itu gue masih bingung dengan tugas ospek, gue beli deh sempaknya, dan nggak lupa milih yang warna coklat. Hmm.. manusia itu emang lebih sering mengandalkan penglihatan daripada pemikiran, alah.

Ada alasan lain kenapa gue membeli benda 'hina' itu, terkadang kita suka ditipu sama prasangka baik. Awalnya gue juga mikir, "Ngapain ospek-ospek begini disuruh bawa-bawa sempak ya? Hmm, mungkin ini buat jaga-jaga, siapa tau gue kepleset nyebur ke danau. Kakak ospek emang pengertian. Okesip."

Gara-gara ospek sempak itu, gue bertekad ketika nanti jadi panitia ospek, gue mau jadi kakak pendamping yang baik hati, siapa tau ada adek kelas yang nyantol ke hati, eaaa, tetep.

----

Ospek,
Katanya sih bertujuan untuk mempererat persahabatan dan melatih daya juang, "Btch pls, kenapa ospek nggak diganti jadi liga FIFA aja, persahabatannya lebih bermakna, dan kompetisinya lebih nyata."

Apa sih esensi dari kostum-kostum aneh pas lagi ospek, mungkin yang begituan bisa diganti dengan hal yang lebih wajar dengan seragam yang lebih elegan, kayak jas eksekutif berdasi, busana casual, dan lain-lain (dikira catwalk kali). Kalo alasan panitia nerapin 'kostum-kostum dunia lain' begitu biar dilihat kompak, kenapa nggak sekalian aja pake kostum putih-putih biar kayak FPI?! pft *disweeping

Trus, apa sih esensi dengan adanya tebak-tebakan tugas ospek? Bagi gue itu lebih mirip kayak tebak-tebakan anak kecil, kalo panitia bilang biar melatih daya berpikir, kenapa nggak dikasih soal kalkulus aja?! *mati berbusa

Ja.. jangan-jangan, ospek ini adalah sebuah konspirasi.

Coba kita amati, peserta ospek disuruh berbusana kemeja dan celana bahan, abis gitu pesertanya akan terkesan kayak manusia teraniaya dengan kostum-kostum yang hina, mungkin ini sebuah bukti kalo institusi pengin mahasiswanya jadi karyawan atau jadi kacung-kacung perusahaan. Ini konspirasi men!

Hehe, gue cuma becanda. Gue nggak mau didemo sama pihak yang pro dengan ospek.

Tapi alangkah baiknya tradisi-tradisi yang nggak ada esensinya, buang aja lah, kayak panitia penertiban, nggak usah belaga kayak militer, anda udah terlihat gagal men! Dan yang begituan malah berpotensi memicu pem-bully-an. Trus tugas-tugas yang aneh-aneh, yang begituan malah ngerepotin mahasiswa, dan nggak jarang juga ngerepotin sodara dan orang tua.

Baiknya masa perkenalan kampus bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif (bagi yang belom menerapkan ini), misalnya diisi dengan motivasi-motivasi belajar, perkenalan minat dan bakat, pembekalan biar lulusnya nggak lama, tips-tips berprestasi, dan tentunya perkenalan tentang skripsi sejak dini, pft.

--------------

[end]

15 komentar :

  1. Dapat salam dari proposal skripsi gue Sam..

    BalasHapus
  2. ngakak abis baca bagian bencana sempak di ospek lo Sam haha :D

    keep posting bro
    gue suka gaya penulisan lo yang cerdas dan kocak
    semoga cepet kelar novelnya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. dibuat komik aja, haha

      yoi, sama sama masbro. aamiin :D

      Hapus
  3. Kocak sam! Gue suka usul elu yg main FIFA, briliant!

    BalasHapus
  4. agan harus cobain ospek di fakultas ane. kece gan, semua kegiatan ga ada yang ga jelas kaya gitu -__-

    BalasHapus
  5. "Baiknya masa perkenalan kampus bisa diisi dengan kegiatan-kegiatan yang lebih positif" Kampus gue banget sam Opdik bersih-bersih masjid :) #MahasiswaAhliSurga :D

    BalasHapus
  6. idola... deh 0^◇^0)/
    bkal tetep pantengin topik2 slanjutnya...
    topik.. mana topikk?? (⊙o⊙)?
    hhaa

    BalasHapus
  7. sam sam... mana sam, gue pro ospek dan cengar cengir aja sam bacanya, wkwkw nice topik sam,
    #ngeluarinSkripsi *ga nyambung banget*

    BalasHapus
  8. Smart joke. hehe..
    untung kampus ku gk ada ospek, kami cuma melalui PPS yg suasananya gk ky dlm panci presto. Jd aku gk pernah ngalami kejadian bawa sempak *LoL :P
    bener tuh, sedini mungkin rantai kekerasan mst cpt diputus, lbh baik menanamkan jiwa kepemimpinan dan berkarakter drpd takut kesenioritasan dan AKS.
    Btw, cita2 kita kok sama, aku jg bertekad sungguh sejak jd peserta ospek wkt SMA, gedenya gk bakal kejam, dan udh kesampaian.
    Anyway, sometime i like ur style, u think "out of the box". itu yg bikin km menarik. :)

    BalasHapus
  9. hahaha . gue pernah jadi tatib saat ospek . gila gue kesindir nih Sam . wooo . tapi, klo dipikir" bener juga sih . hahaha . jadi ketawa sendiri kalo liat foto-foto waktu ospek . hahahah . :))

    BalasHapus
  10. Di kampus gue begini sam -_- , gila kekuasaan ama gila pelampiasan, temen guepernah nyeletuk katanya kampus gue cabang neraka :v hahah

    BalasHapus
  11. Sam ? Elo ikut MLM ? Itu link paling bawah postingan.. Sam ? Kenapa harus MLM sam ? Kenapaaa ??

    BalasHapus
    Balasan
    1. dudul, itu link sekolah internet marketing.

      belajar membangun usaha lewat online, blog, dan social media.

      Hapus
  12. dikampus gue udah gak ada yang namanya ospek, ospeknya diganti dengan seminar ESQ gitu sam.

    BalasHapus

Copyright © 2012 Sam & Catatan Akhir Kuliah-nya All Right Reserved