New Post

Rss

29 Januari 2013
no image

Mau Dibawa Kemana Kelulusan Kita (Aktifitas Pasca Kampus)

Beberapa hari yang lalu lalu banget (gue gak inget kapan saking tua-nya), gue ketemu temen SMA gitu. Ketemunya di warung bakso, dan baksonya bulet (info penting) *disiram kuah

Awalnya gue agak pangling sama temen gue itu, soalnya terakhir ketemu dia punya badan yang tinggi. Tapi pas kemaren ketemuan, tiba-tiba dia jadi boncel gitu. Mungkin galah yang selama ini dia telen udah dikeluarin. *okengaco

Tanpa perasaan berdosa dan gak tau apa-apa, dia nanyain sesuatu ke gua *maksa,
"Hai Sam, lama gak ketemu. Apa kabar?"
"Hai, Dila ya? Alhamdulillah baik, elo gimana?", awalnya gue agak pangling.
"Iya. Baik baik. Sekarang sibuk apa Sam?", ini adalah pertanyaan yang sangat menohok bagi gue. Sejenak gue berpikir dalem ati, "Jawab apa ya... ", akhirnya gue jawab dengan jawaban yang sangat tepat sekali,
"Oooh, sekarang gue jadi penulis :) "
"Wah penulis? Kerennn... semangat ya Sam."
"Sama-sama ya Dil.", jawab gue simpel, dan untungnya Dila gak nanya makin jauh tentang kesibukan gue sebagai penulis skripsi. .____. *makan mangkok
(tips ini boleh ditiru) 
Berhubung gue makan bakso duluan, dan karena ada perasaan gak enak takut ditanyain macem-macem lagi sama Dila, akhirnya gue percepat makan baksonya, segera gue pamitan sama dia,
"Dil, gue duluan ya?"
"Eh iya Sam. Ati-ati ya?", jawab Dila.
"Bang, yang bayar baksonya orang itu ya?", bisik gue ke tukang bakso sambil nunjukkin ke arah Dila, kemudian gue lari-lari telanjang. 
-------

no image

Tulisan Ini Gak Lucu

Lagi-lagi... pembahasan ipeka selalu menjadi pembahasan yang sensitif antara kubu ipeka tinggi dengan kubu ipeka rendah, yang akhirnya malah jadi ajang saling mencak-mencak dengan alasan salah satu kubu yang "berpikir sempit".

Di kubu pertama, mereka berargumen bahwa, "ipeka itu salah satu pintu kesuksesan.", di satu kubu yang lain, mereka juga gak mau kalah, "ipeka itu gak penting, yang penting survive pasca kampus."

Well well, gak ada yang salah, dan gak ada yang bener juga. Semuanya cuma relativitas aja kok. *uhuk

Sedikit gue analisa, biasanya orang-orang yang berpendapat kalo ipeka itu adalah salah satu pintu sukses, bisa dipastikan kalo mereka adalah golongan mahasiswa yang punya ipeka di titik aman.

Sebaliknya, orang yang berpendapat bahwa ipeka itu gak penting, bisa dibilang mereka adalah mahasiswa yang tersiksa karena ipekanya yang nangkring.

Oke oke, bagi gue pribadi, ipeka gak akan jadi penting kalo cuma jadi hiasan di atas kertas belaka atau cuma dijadiin spekulasi biar aman nyari kerja yang notabene butuh requirement ipk minimal tiga.

*pembahasannya mulai berat *mikul beras

Ada semacam hal yang sangat konspiratif, yang sebenernya gak mau gue ceritain karena sifatnya subjektif, tapi apa boleh buat kalo kalian memaksa (siapa juga yang maksa... ) --"

-----------

27 Januari 2013
Yang Penting Ilmunya

Yang Penting Ilmunya

"Seorang mahasiswa dewasa (baca: mahasiswa tua) semakin banyak semesternya, maka dia gak akan lagi mikir sama IPK-nya, YANG PENTING BISA LULUS."
Begitulah kasus yang gue alami, ngerasa semakin lama di kampus, lama-lama gue gak mikir lagi berapa ipeka gue, mau nungging-mau kayang-mau ngejengking-mau salto-salto, ipeka jadi gak penting lagi, yang penting bagi gue sekarang, gimana biar bisa lulus. .____.

Merasa terlalu dewasa di kampus, membuat gue sadar bahwa gue harus lebih banyak belajar... ngeles. Tepatnya beberapa hari lalu, nyokap gue ngirim SMS dan bertanya pertanyaan 'sensitif' itu,
"Nak, ipeka kamu berapa?", SMS nyokap.
"Santai mak, ipeka gak penting, yang penting kan ilmunya."
"Oiya, semangat nak.", nyokap gue optimis.
Gue bersyukur punya nyokap yang sangat perhatian, saking perhatiannya, ipeka dan kelulusan gue selalu diperhatiin terus. Makanya dalam setiap kesempatan, gue enggak mau beliau ngerasa sedih.
"Huhuhu... aku sedih melihat ipekaku mak.... dan aku gak mau emak ikutan sedih abis ngeliatnya... ", gue emang anak berbakti.

Walaupun ipeka gue kecil, gue harus tetep semangat dan yakin bahwa segala sesuatu yang besar, berawal dari yang kecil, ipeka 2 lebih baik, okesip. *emang gak nyambung
"Jangan lulus cepat-cepat, jangan juga lambat-lambat, agar jadi sarjana hebat, yang penting tetep semangat! Kuliah Berencana, hindari kelulusan dini tanpa rencana, ipeka 2 lebih baik."

-------------

21 Januari 2013
no image

Harry Potter dan Analisanya

Fyi, sebenernya gue gak suka sama hal-hal yang sifatnya ngulang, misalnya ngulang kuliah. Tapi kalo nonton Harry Potter yang terus diulang, gpp deh, yang penting ada Emma Watson-nya, eaaaa.... *mbribik

Beberapa hari yang lalu, salah satu tivi -yang mengusung gerakan perubahan tapi sinetron-nya masih gak berubah-berubah- nayangin Harry Potter gitu. Dan lewat film itu, gue menganalisa sedikit hal yang bisa kita pelajarin, berikut analisa yang gue bikin sebagai #risetngesot,

--------

14 Januari 2013
Pendidikan Gak Sebatas Nilai Bagus

Pendidikan Gak Sebatas Nilai Bagus

Pendidikan itu gak sebatas nilai, ipeka, raport, transkrip, prestasi, sertifikat, atau ijazah doank sih. -____-

Tapi kenapa banyak fenomena mahasiswa ngejar obsesi begituan ya? Tanya kenapa?

Coba kita liat Om Roy Suryo, dia itu orang IT loh. Kerjaannya maen photoshop, tapi malah disuruh jadi menpora. Absurd kan? Mungkin ini tanda bahwa jurusan kuliah bukan patokan profesi masa depan. *hmmm nyambung

Ya mari kita berdoa, semoga cabang olahraga PES atau FIFA bakal masuk di PON. *berdoa bersama

Sumber: thecrowdvoice.com

---------

5 Januari 2013
Mahasiswa Tua Yang Terhormat

Mahasiswa Tua Yang Terhormat

Fyi, seenggaknya ada 7 tanda penuaan yang bakal melanda mahasiswa kalo mereka udah terlalu lama di kampus: 
  1. Semester udah 2 digit, 
  2. IPK degradasi ke serie B,
  3. Insomnia -- soalnya sering begadang en ngepet
  4. Stres mikirin revisi puluhan kali, 
  5. Punya dosbing yang sukanya keluar negri, 
  6. Dompet tipis, en 
  7. Masa berlaku KTM abis.
Apakah elo merasa kayak gitu? Atau elo emang udah sadar terlalu tua di kampus? Atau elo adalah maba yang takut terancam tua di kampus? Atau elo yang masih maba, tapi punya muka tua dari sananya? Hmmm... *cian 

Santai...santai... gue punya solusi, solusinya adalah... *jeng jeng* PAKE KRIM ANTI AGING! Dijamin! Bagi yang ngerasa atau takut jadi tua, akan kembali dan selalu tampil muda *ppffttt

Hallo Kak Dian. Kak Dian telat lulus juga ya?

So, kalo elo ngerasa frustasi ngeliat maba-maba yang berkeliaran di kantin atau sekitar kampus, gak perlu kuatir... mungkin aja mereka adalah mahasiswa tua yang terbiasa memakai krim anti aging.

Hmmm... think positive itu penting, okesip.

------------

Copyright © 2012 Sam & Catatan Akhir Kuliah-nya All Right Reserved