New Post

Rss

27 Februari 2013
no image

Save IPK, Save Mahasiswa


Save IPK, Save Mahasiswa, "IPK boleh tinggi asal tetap rendah hati, IPK gpp rendah asal jangan menyerah."

"Jangan nyerah Sam... elo masih punya masa depan.", begitulah nasihat bijak temen-temen gue, padahal dia sendiri yang IPK-nya jongkok. *gue keplak

Mungkin perasaan kecewa akan terlintas di benak elo ketika menghadapi orang-orang yang bertanya, "IPK elo berapa?"

Analisa gue, pertanyaan itu sebenernya punya beberapa alibi: 1) niat ngecengin, 2) nyari temen, 3) maksudnya perhatian, atau 4) minta digampar.

Emang bener sih, orang yang punya IPK rendah cenderung jadi over sensitif.
"Sob, IPK elo berr..a...pp... "
"Lo mau NANYA IPK GUE BERAPA? MASALAH BUAT ELO?! MASALAH HAH?! *ngeluarin golok* MASIH MASALAH HAH?!! EHH JANGAN LARI LO! SINI LO JANGAN KABUR!!!" *kejar-kejaran pake golok
So, saran gue, Keep Calm and Save Your IPK wisely.

--------

23 Februari 2013
no image

Jalur Keramat

Gue mau cerita horror tentang kejadian gue saat masih tingkat pertama, kira-kira udah 2 abad yang lalu.

Saat itu malam hari, gue pulang abis beli makan dari lokasi keramaian yang jauh dari asrama. Gue jalan sendiri menuju asrama, maklum gue jom... ya itu lah ya.

Gak ada penerangan yang cukup saat gue jalan pulang ke asrama. Seperti biasa, fasilitas kampus selalu kurang sedangkan SPP-nya selalu lebih.

Kira-kira saat itu jam 9 malem. Gue melewati sebuah belokan yang menikung agak tajam. Konon, di suatu waktu pernah ada motor yang kecelakaan di tikungan itu, korban tewas di tempat dengan keadaan mengenaskan

Gue melangkah tenang, walaupun sadar bahwa malam itu udah terlalu larut bagi gue yang punya wajah imut (silakan muntah). Asrama punya jam malam yaitu jam 9, tapi gue udah izin sama penjaga asrama kalo terlambat pulang.

Suasana sepi sunyi, banyak pohon-pohon tinggi, kebon bambu ada di sisi, dan aku juga masih sendiri. Gue melihat di sisi sebelah kiri, saat itu gak ada angin - gak ada badai - gak ada syahrini, tapi ada sebuah ranting pohon yang bergetar kencang sedangkan ranting lainnya hanya terdiam.

Gue liatin itu ranting. Agak lama. Makin lama gue liat, makin kenceng dia bergetar. Sedangkan di sebelah kanan atau kiri, daun atau pohon lain gak bergerak sama sekali. Kemudian, gue beranikan diri bertanya pada rumput ranting yang bergoyang sambil nyanyi lagu ebiet,
"Eh setan, elo ngerjain gue ya? Kalo berani, muncul lo! Jangan gelayutan di ranting begitu!"
"...", ranting itu langsung terdiam kayak ranting lainnya.
"Lah kok diem?! Cemen lo!", kemudian gue lari ngibrit ke asrama. *yang cemen emang gue
Sesampainya di asrama, gue cerita sama temen sekamar.
"Eh Sob, tadi ada hal aneh deh, masa ada ranting yang gerak-gerak sendiri gitu di tikungan depan."
"Oh itu Sam? Kata orang, di situ pernah ada sumurnya gitu Sam, dan katanya tempat itu jadi sarang tuyul maghrib."
"Wah gile!"
Sejak saat itu, gue terus berpikir perihal kejadian yang menurut gue agak spooky, dalem hati gue berpikir,
"Itu tuyulnya dosa besar deh. Udah waktu isya masih aja solat mahgrib."
Any way, gak pernah sebelumnya terbayang kalo dulu bisa begitu berani jalan sendiri di tikungan angker itu. Huff, semoga tuyulnya move on jadi tuyul isya.

-----

8 Februari 2013
no image

Menulislah

Kata dekan gue, "Menulislah, biar ada jejak bahwa kamu pernah hidup."

Kata kakak kelas gue yang juga mapres nasional, "Menulislah, dan jadikan mimpi-mimpi itu nyata."

Kata dosen pembimbing gue, "Menulislah! Jangan diliatin doank! Kapan lulusnya kalo diliatin doank?!" *gagal .___.

-------

Entah sejak kapan, menulis jadi hobby sampingan gue setelah hobby utama sebagai pengganggu pacar orang, dan bersertifikat.

Fyi, bagi gue dulu, menulis adalah hal yang ngebosenin, dan sekarang, sama aja (lah?), hmm.. maksudnya yang ngebosenin adalah nulis skripsi #eh.

Tapi beneran, bagi gue entah kenapa hal-hal yang sifatnya saintis akan terkesan monoton, misalnya dalam sebuah skripsi, selalu terjadi kosa kata yang berulang-ulang kayak: 'menurut ini', 'menurut itu', 'berdasarkan data di atas', 'berdasarkan gambar di bawah', dan seterusnya, dan seterusnya.

Hmmm... begitulah dunia ilmiah, hal monoton dibahasahaluskan sebagai konsistensi. *wuihberat *hihihi, sotoy :p

7 Februari 2013
no image

Misteri Lorong 8

"Tau gak Sam? Sebenernya di ujung lorong elo dulu, tepatnya di sebelah kamar paling ujung, ada sebuah ruangan yang biasa dijadiin dapur mba-mba kantin, nah di loteng atapnya adalah markas nongkrongnya mba-mba 'si senyum lebar'."
"Apa Man, mba-mba jidat lebar? Siapa tuh?"
"Rrr... senyum Sam senyum! Mba-mba 'si senyum lebar' itu u-i-a-a.", hening sejenak. Angin berhembus kencang, angin kentut.
"U..u.. u apaan Man?!?", tanya gue masih penasaran.
"Rrr... Kuntilanak!", begitu kata Iman sambil ngegeplak jidat gue.
---

6 Februari 2013
no image

Tika dan Jurusan Favourite

Jangan terlalu akrab sama dosen, nanti disuruh-suruh.
Jangan terlalu aktif di kelas, nanti ditunjuk jadi PJ fotocopy.
Jangan terlalu pinter, nanti disuruh jadi asdos.
Jangan terlalu rajin kuliah, nanti dimintain titip absen terus.
Jangan terlalu baik, nanti dimanfaatin.
Jangan lulus buru-buru, nanti nganggur.
Jangan lulus lama-lama, nanti berjamur.
Jangan punya ipeka berlebihan, yang berlebihan itu gak baik, okesip.
--------

5 Februari 2013
Skripsi yang Anggun

Skripsi yang Anggun

Anggun abis keramasan
Jangan kejebak sama judulnya, sebenernya gue lagi bingung bikin postingan apa. Kayaknya ide gue udah kekuras buat ngebikin #Skripsong kemaren malem (check TL aja) *ngakak buaya.

Nah, ada lagu yang menurut gue jadi paling d'best. Lagu itu adalah *jeng jeng* lagunya Anggun, judulnya Skripsi. Oke, maksudnya Mimpi, alah.

Oke oke, biar gak kelamaan, begini nih lirik full version-nya (Bakal lebih asik kalo sambil muter lagu aslinya)

----------

Kelam hitam gelap malam
Kuberdiri menatap skripsi
Di sini di kampus ini
Telah membubur sejuta ulangan
Diketik sampe berlobang .___.
Bejibun banyak yang ngarang
Apakah mungkin skripsiku ngulang

Kertas putih pucat pasi
Tergores tinta revisi
Katamu banyak yang susah
Ngasih coretan bikin banyak noda
Hapuskan semua tulisan
Jadinya nambah kerjaan
Kemana lagi harus mencari

Kau sandarkan sebanyak beban ini
Kau katakan trima kasih
Hanyalah ilusiiii...

Melambung jauh terbang tinggi
Bersama skripsi
Terlelap dalam lautan revisi, uwouu...
Setelah aku sadar diri
Kau tlah jauh pergi
Tinggalkan diri jauh keluar negeri

Kini hanya rasa pilu
Menusuk di dada
Serasa sumpah melayang tinggi
Terbawa kesal masih membAARAAAAA! *bakar aja bakar!

-----------

Lagu aslinya bisa download di sini

[end]
4 Februari 2013
no image

Cinta Tak Berarah

Judulnya asik banget ya? Oke abaikan aja --"

--------

Perlu diketahui, selain sering ditanya dengan pertanyaan, "Udah lulus belom?", pertanyaan nyebelin lainnya yang sering ditanyain ke gue adalah, "Udah punya pacar belom?"

Sungguh, pertanyaan-pertanyaan itu adalah pertanyaan yang sangat keji. Walau gue punya jawaban untuk ngejawab pertanyaan (kedua) itu.
"Gue bukannya gak punya pacar Sob, gue cuma bingung mau milih yang mana." *tsah *bolehditiru

Berkaitan dengan jawaban pertanyaan di atas, ada 2 spesies jomjom yang diturunkan ke muka bumi, yaitu 1) jomjom ekonomi, dan 2) jomjom eksekutif.

Kalo jomjom ekonomi, mereka adalah spesies jomblo yang kebingungan karena gak punya pilihan. Kalo jomjom eksekutif, mereka adalah spesies jomblo yang kebingungan karena punya banyak pilihan.

Itulah gue, jomjom golongan kedua, asik. *muntahkecoa
"Halah! Kalo jomblo mah jomblo aja, Sam!", kata temen gue yang bangga punya pacar sekelas. *kemudian dia gue muntahin
----------
2 Februari 2013
Pasca Sarjana dan Phd di Usia Muda

Pasca Sarjana dan Phd di Usia Muda

Hal yang paling nyebelin pas libur weekend adalah ketika pergi ke tempat keramaian, kemudian ketemu sama temen lama, dan temen itu nanya, "Eh apa kabar? Sekarang kuliah dimana? Udah lulus?" *muntah duit

Gue ngerasain kejadian yang mirip-mirip kayak gitu, begini ceritanya...

Beberapa waktu yang lalu (sekitar seabad sebelum masehi), gue ketemu sama temen lama di pusat perbelanjaan, tepatnya di alfam*rt --"
"Eh Sam, ngapain lo di sini?", sebuah pertanyaan yang gak penting karena jelas-jelas gue lagi belanja.
"Eh elo, apa kabar? Gue ngapain? Gue lagi NGUTIL!!!", kemudian gue dikeroyok sama orang alfam*rt.
1 Februari 2013
Campus is Over Capacity

Campus is Over Capacity


CAMPUS IS OVER CAPACITY!

Matelu sepertinya gak akan bisa bernapas lega.

Inget pepatah, "mati satu, tumbuh seribu"? Pepatah itu gak berlaku buat mahasiswa yang telat lulus. Bagi matelu, istilah yang cocok untuk mereka adalah "lulus satu, masuk seribu"

Ngerti kan maksudnya? Ya... beberapa bulan ke depan akan menjadi bulan yang mendebarkan bagi matelu, karena mereka akan menghadapi maba-maba yang bakal segera masuk kampus.

Copyright © 2012 Sam & Catatan Akhir Kuliah-nya All Right Reserved